Tag Archives: cinta

Kerinduanku Kepada Al-Qur’an…!

Aku Rindu Membaca Al-Qur’an
Berkata Abu Umamah Al-Bahily, “Saya telah mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat kelak sebagai syafa’at bagi para pembacanya, bacalah Az-Zahrawain (Surat Al-Baqarah dan Surat Ali Imran), karena sesungguhnya dua surat ini akan datang pada hari kiamat dalam bentuk seolah-olah dua awan yang menaungi atau seperti dua gerombolan burung-burung yang mengepakkan sayapnya di udara yang akan melindungi pembacanya, bacalah surat Al-Baqarah, karena mengambilnya adalah berkah, meninggalkannya adalah kerugian, dan para ahli sihir tidak akan mendapatkannya.” (HR. Muslim: II/197, no. 1910).
Dalam Sunan Ad-Darimi disebutkan:
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu akan menemui pembacanya pada hari kiamat ketika kubur memisahkan diri darinya seperti seorang laki-laki yang pucat seraya berkata kepadanya, “Apakah engkau mengenali diriku?” Maka dia menjawab, “Saya tidak mengenalimu.” Lalu ia berkata, “Saya adalah Al-Qur’an, temanmu yang menjadikan haus pada waktu tengah hari yang sangat panas, dan akulah yang menjadikanmu begadang pada waktu malam hari, dan sesungguhnya setiap pedagang itu berada di belakang perniagaannya, dan sesungguhnya pada hari ini engkau di belakang setiap perdagangan. Maka ia diberi kekuasaan /kerajaan dari sisi kanan dan kekekalan/jannah dari sisi kiri. Kemudian diletakkan di atas kepalanya makhota kewibawaan/kehormatan, dan kedua orang tuanya dipakaikan sebuah pakaian yang tidak tertandingi nilainya oleh dunia, lalu kedua orang tuanya berkata, “Amalan apa yang menjadikan kami diberi pakaian ini?”, kemudian dikatakan kepada mereka berdua, “Karena amalan anak Anda yang mempelajari/membaca/ menghafal Al-Qur’an.” Kemudian dikatakan kepadanya, “Bacalah dan naiklah ke tangga jannah dan kamar-kamarnya, maka dia akan terus naik selama dia membaca dengan cepat atau dengan tartil.” (HR. Ad-Darimi dalam Kitab Sunannya, I/329, no. 3454).
Tidakkah kita merindukannya? Tidakkah Anda merindukannya wahai orang-orang yang beriman? Baca lebih lanjut

Haruskah Saya Jadi Ustadz Dulu, Baru Bisa Mendapatkan Cintamu?

Haruskah aku menjadi ustadz dulu, baru boleh meminang dirimu? Kira2 bgtulah kegalauan hati seorang teman saya, ketika lamarannya ditolak oleh ‘si akhwat’ karena dia bukan seorang ustadz.

Itu memang hak dia untuk menolak saya, kata teman saya menghibur dirinya!!!!!

Ya, saya sangat memaklumi. Sebagai seorang yang berstatus ‘ustadz’ saya memang merasakan demikian. Betapa banyak ‘akhwat’ yang ingin menikah dengan seorang ustadz.

Bahkan, (mungkin) ada seorang akhwat yang sampai sekian tahun umurnya saat ini belum menikah, karena cintanya ditolak oleh seorang ustadz yang sangat ia cintai dan ia idam-idamkan, sekalipun ia tahu, ustadz tersebut telah memiliki istri.

Seberapa hebatkah kedudukan ‘ustadz’? Seberapa sucikah kehormatan seorang ‘ustadz’? Koq ada akhwat yang sampai tergila-gila, tidak mau menikah kecuali dengan seorang ustadz. (Astaghfirullah).

Wahai ukhti sekalian…..

Ketahuilah, bahwa ustadz hanyalah seorang manusia biasa. Tidak lebih dan tidak kurang. Bahkan setiap kita adalah ustadz dan ustadzah. Karena kita diperintahkan untuk berdakwah, beramar makruf nahi mungkar, menyampaikan yang hak, dan menyeuarakan kebenaran.

Apakah ustadz menurut kalian, karena dia sering berceramah? Dia sering dipanggil untuk mengisi kajian2? Dia sering diminta untuk mengisi daurah2? Dia mengajar di Ma’had dan Pondok Pesantren?

Bukan wahai ukhtiku….bukan itu…..

Sekali lagi, bukan itu…….

Kepada saudaraku, bersabarlah…jangan engkau berprasangka buruk kepadanya dan juga kepada Allah. Tetapi berprasangka baiklah kepada Allah. Karena yang pasti….dia bukan yang terbaik untukmu menurut Allah…Wallahu A’lam bish Shawab.

Pilih mana, Dimadu atau Diracun? (mmmmm)

8Seorang ustadz pernah bercerita kepada penulis, tentang keinginannya untuk menikah kembali (ta’addud/poligami).

Keinginannya itu pun ia ungkapkan kepada istrinya :

Ustadz : Bolehkah abi nikah lagi untuk yang kedua kalinya?

Istri : Boleh bi….silahkan! Tapi dengan syarat!!!!!!!

Ustadz : Apa syaratnya?????? (sambil penasaran)

Istri : 1. Dia harus lebih tua dariku

Istri : 2. Dia harus lebih jelek dariku

Istri : 3. Dia harus lebih bodoh dariku.

Ustadz : ??????

Ya Allah, mudahkan saya untuk bisa melakukannya dalam rangka mengikuti sunnah Rasul-Mu. Amin.

Gimana pendapat Anda? Setujukah???

Kriiit, Ranjang Pun Bergoyang dan Berbunyi

Ranjang pun bisa jadi gangguan saat hubungan seks (jima’) sedang berlangsung. Bunyi ranjang yang yang mengikuti irama, akan mengganggu konsentrasi Anda. Walau kelihatannya sepele, masalah ini bisa berubah berabe. Anda bisa malu karena bunyinya, bisa terjatuh karena keroposnya, dan bisa tak nyaman karena rasanya.

Wah….gawat! Bagaimana rasanya jika saat melakukan aktivitas yang satu ini, mendadak ranjang yang Anda pakai berbunyi ‘mengikuti irama’. Tentunya Anda akan merasa malu, dan hal itu bisa membuyarkan konsentrasi Anda.

Yang paling tak nyaman tentunyan istri, takut terdengar dari luar kamar, takut mengundang perhatian orang, dan lain sebagainya. Kalau sampai terdengar keras pasti akan membuyarkan (menghilangkan) hasrat jima’ (seks) Anda, apalagi kalo itu di rumah mertua.

Bagaimanapun urusan ranjang adalah urusan pribadi dan rahasia, cukup pasangan suami istri yang boleh tahu. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang kaum muslimin menyebarkan atau menceritakan urusan ranjangnya kepada orang lain, yang kebanyakan dilakukan karena tanpa sadar. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menggambarkan bagi pelakunya, “Sesungguhnya perbuatan itu (menceritakan adegan ranjang kepada orang lain) sama dengan setan laki-laki bertemu dengan setan perempuan di tengah jalan, kemudian mereka berdua berhubungan intim, sementara orang-orang di sekitarnya melihat apa yang dilakukan oleh keduanya.” (HR. Ahmad)

Karena sangat pribadinya, maka siapapun tidak boleh tahu aktivitas seks suami istri, kecuali mereka berdua. Semuanya harus dijaga dan bisa saling menjaga. Jangan sampai diobral murah, atau jadi bahan tertawaan. Gawat bila itu sampai terjadi, sebagai muslim yang baik, Anda akan menjadi malu. Oleh karena itu, jangan hanya gara-gara ranjang berbunyi, rahasia Anda jadi senyuman orang, bahkan jadi bahan arisan orang dari mulut ke mulut, the hot isues, apalagi bila sampai mengundang orang untuk datang mengintip ranjang Anda….Bisa berbahaya!!! Karenanya, Waspadalah!

Sumber : Majalah Nikah, Edisi 5 Agustus 2006 M.