Tag Archives: shalat

Teks Khutbah Idul Fithri 1430 H

Musibah Yang Menimpa Kaum Muslimin

Oleh: Tengku Azhar, Lc.

InsyaAllah Disampaikan Pada Khutbah Idul Fithri 1430 H Masjid UD. Al-Hakam, Ngemplak, Solo, Jawa Tengah

السلام عليكم ورحمة الله وبراكاته
الحمد لله رب العالمين وبه نستعينه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهد الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له، أشهد أن لا إله إلا الله و أشهد أن محمدا رسول الله.
اللهم صل على محمد و على آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
فيا أيها المسلمون اتقوا الله فقد فازالمؤمنون المتقون
قال تعالى :ياأيها الذين ءامنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.
الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..

Hadirin jamaah sholat Ied yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata`ala.
Marilah pertama-tama kita selalu dan senantiasa berucap syukur kehadiran Allah Subhanahu Wata`ala di dalam setiap kesempatan, baik kita dalam keadaan senang atau pun dalam keadaan susah. Terlebih lagi pada hari yang cerah ini Allah masih memberikan limpahan rahmat kepada kita semua, sehingga kita masih bisa berkumpul di tempat ini tidak kurang suatu apa pun.
Sholawat dan salam semoga terus terlimpahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad Shollaallahu alaihi Wassalam , keluarga, sanak famili, sahabat dan orang-orang yang selalu dan senantiasa mengikut jalannya dengan baik sampai hari kiamat.

Hadirin jamaah sholat Ied yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata`ala .
Sebulan penuh lamanya kita berpuasa, menahan rasa lapar dan haus, menahan rasa marah, menahan rasa iri, dengki, hasad dan hasud. Kita amalkan amalan-amalan sholih, kita jalin hubungan silaturahmi dan kebersamaan. kita sangat berharap semoga istiqomah dan sabar dalam mengamalkan perintah-perintah Allah dan Rasulya Shalallahu ‘Alai Wasalam hingga malaikat maut menjemput kita. Amin..
Meskipun pada hari ini kita sangat bahagia, telah berhasil menjalankan puasa sebulan penuh tanpa adanya hambatan yang berarti, namun perlu kami sampaikan kepada hadirin sekalian bahwasannya kita umat Islam secara umum, hari ini, pada hakikatnya sedang menghadapi rasa duka yang sangat memprihatinkan. Para ulama mengungkapkan bahwa minimal ada 6 ( enam ) masalah besar yang sedang dihadapi oleh umat islam pada hari ini :

Pertama: Sistem politik umat islam secara umum pada hari ini telah dikuasai oleh orang-orang kafir.

الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..
Hadirin sekalian …….……………………
Telah menjadi kenyataan yang harus kita hadapi, bahwa semenjak runtuhnya pemerintahan umat islam diturki tahun 1924 yang silam, umat islam mulai hidup bercerai berai, ibarat anak ayam yang kehilangan induknya. Hari ini umat islam telah kehilangan tulang punggungnya, umat islam telah dianiaya oleh musuh-musuhnya, terutama orang-orang kafir yang diketuai oleh Amerika, nyali umat islam telah terjual dan tergadaikan,tak ada kemampuan dan daya upaya untuk bangun. Perpolitikan umat islam telah mereka kuasai, umat islam pada hari ini hanyalah sekedar robot yang dimainkan oleh anak kecil, lemah dan sangat lemah.

Hadirin sekalian …….……………………
Mengapa hal ini bisa terjadi..mengapa hal ini bisa menimpa kita …? Perlu untuk kita pahami bersama bahwa ini adalah hukuman yang Allah berikan kepada kita, Allah menimpakan musibah ini lantaran kita telah jauh dari ajaran-Nya, kita telah melupakan sholat, kita tidak mau melaksanakan shaum, kita tidak mau menunaikan zakat dan sedekah, kita tidak mau menolong sesama kaum muslimin, tapi justru kita senang dan bangga bila bisa bersahabat dan bergandeng tangan dengan orang-orang kafir yang telah Allah murkai. Padahal Allah telah berfirman dalam ayatnya :

إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَهُمْ رَاكِعُونَ .( المائدة : 5 )
“ Sesungguhnya penolong kamu hanyalah Allah, Rasul Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan sholat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk ( kepada Allah ) “. ( Qs. Al Maidah : 55 )

Kedua : Adanya intervensi budaya – budaya asing.

الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata`ala .
Tidak bisa kita pungkiri bahwa penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh masyarakat kita pada hari ini tidak lain dan tidak bukan adalah hasil didikan dari turis-turis kafir yang datang ke indonesia. Mereka telah mengajari anak-anak kita bagaimana berzina, mereka telah mengajari anak-anak kita bagaimana telanjang, berciuman dipinggir jalan, minum-minuman keras, berjudi dan lain-lain. Padahal orang-orang Indonesia adalah terkenal dengan adat ketimurannya, kita telah terdidik dengan adat ketimuran yang penuh dengan sopan dan santun. Kita tidak mengenal apa itu zina, bagaimana bertelanjang, bagaimana berciuman dan lain-lain. Namun sangat disanyangkan, semua itu telah hilang dan berubah, nasi telah menjadi bubur, dan susu telah terkena kotoran tikus.
Hadirin sekalian ………………………
Justru yang menambah kesedihan kita adalah sifat masa bodohnya orang-orang atasan, orang-orang yang hari ini memegang jabatan penting, mereka telah membuka pintu masuk Indonesia dengan sangat lebar, sehingga turis-turis kafir itu bebas masuk dan bergentayangan. Hanya alasan uang, hanya alasan menambah devisa negara, itulah yang menjadikan mereka buta dengan nasib bangsa kita.
Sebenarnya kita ini adalah negara yang sangat kaya raya. Kita miskin karena harta negara telah dimakan oleh orang – orang yang tidak bertanggung jawab, maka jadilah kita seperti yang sekarang ini. Tidakkah kita ingan dengan hadit Rasulullah Shollaallahu alaihi Wassalam :

وَ أَيُّمَا عَبْدٍ نبََتَ لَحْمُهُ مِنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَْولَى يِهِ
“ Siapa pun seorang hamba yang dagingnya tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lah tempat yang paling pantas baginya”.

Dan dalam hadits yang lain disebutkan :
لَا يَقْبَلُ الله ُصَلَاةَ اْمرِئٍ فِي جَوْفِهِ حَراَمٌ
“ Allah tidak akan menerima sholatnya seorang hamba yang masuk kedalam kerongkongannya barang haram.”

Ketiga : Akhlak umat Islam telah hancur

الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..
Hadirin sekalian …………………………
Hasil dari intervensi-intervensi budaya asing itu telah menjadikan akhlak umat islam hancur sehancur-hancurnya. Hari ini kita sudah tak heran lagi bila mendengar seorang ayah dengan tega merenggut kegadisan anak kandungnya sendiri, kita tidak heran lagi bila kita hari ini mendengar seorang kakek tega memperkosa cucunya, seorang anak tega menggauli ibu kandungnya sendiri. Inna Lillah Wa Inna Ilaihi Rojiun……………….dosa apa lagi yang akan kita saksikan ……..? Akankah hal semacam ini akan terus berkelanjutan ?, hanya Allah yang tahu. Maka kita sebagai umat islam haruslah menyadari akan semua musibah yang telah menimpa kita hari ini, dan seharusnya kitalah yang pertama-tama memperkasai untuk dibakarnya tempat-tempat mesum, vcd-vcd porno dan lain sebagainya.
Hadirin sekalian ……………………….
Kita tidak bisa untuk berharap lebih banyak kepada orang lain, dan kita juga tidak bisa mengharapkan apa pun dari peran serta pemerintah, sebab pada hakikatnya mereka sendirilah yang menciptakan semua kondisi semacam ini. Mereka telah melindungi pelacuran, mereka juga telah melindungi bandar-bandar togel, dan mereka pula-lah yang telah menikmati hasilnya.

Keempat : Ekonomi umat islam telah ditekan dan dikuras oleh musuh-musuh islam

الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..
Hadirin sekalian ……………………..
Ini adalah program orang-orang kafir, sebab bila kita sebagai umat islam telah miskin dan melarat, maka kita akan butuh makan, kita akan butuh bantuan, dan bila kita telah butuh, mereka orang-orang kafir akan dengan senang hati memberi bantuan kepada kita tanpa ada perhitungan. Sebab dengan begitu kita akan merasa punya hutang budi kepada mereka dan kita akan menjadi budak mereka, dan pada akhirnya kita akan dengan mudah sekali untuk menukarkan agama kita hanya dengan satu kadus Idomie Naudzu billah Minzalik.
Maka untuk itu saya mengajak kepada hadirin sekalian untuk giat- giat dalam bekerja dan membangun perekonomian kita. Nabi Shollaallahu alaihi Wassalam bersabda:

مَا أَكَلَ أَحَدٌ طَعَامًا قَطُ خَيْرًا مِنْ أَنْ يَأْ كُلَ مِنْ عَمَلِ يَدِهِ وَأَنَّ نَبِيَ الله ِدَاوُدَ كاَنَ يَأ كُلَ مِنْ عَمَلِ َيدِهِ
“ Tidaklah sekali-kali seorang memakan makanan yang lebih baik dari pada makan dengan hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Allah Dawud makan dari hasil tangannya sendiri “. ( Hr. Bukhori )
Hadirin sekalian……………………………..
Sungguh amat sangat aib bila kita umat islam terus- menerus merengek- rengek minta bantuan dan belas kasihan orang lain. Kita harus bisa mandiri dan merdeka, agar kita juga bisa merdeka dari perbudakan.
Kelima : Tertinggalnya umat islam dalam ilmu pengetahuan

الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..
Jamaah sholat Ied yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata`ala
Mungkin inilah sebab yang paling besar yang dialami oleh umat islam pada hari ini. Kita terhina, dilecehkan, diambil hak-haknya, diperbudak dan didholimi lantaran kita ini bodoh. Sehingga kita menurut saja bila diperbudak oleh orang lain, seperti kerbau yang ditusuk hidungnya, kemana pun tuannya pergi maka ia akan menurut dan patuh.
Hadirin yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata`ala .
Hendaknya kita belajar dari pengalaman, bukankah Nabi kita Muhammad Shollaallahu alaihi Wassalam pernah bersabda :
طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلىَ كُلِّ مُسْلِم
ٍ“ Menunut ilmu itu wajib bagi seorang muslim”
Bila kita pandai, kita pintar dan bisa melihat segala permasalahan dengan baik, kita tidak akan dibohongi terus-menerus. Sesungguhnya pendahulu-pendahulu kita bisa jaya karena mereka mempunyai harga diri dan kewibawaan, sedangkan harga diri dan kewibawaan hanya akan kita dapatkan bila kita mempunyai ilmu dan pengetahuan. Namun sangat disayangkan, ternyata pemerintah telah membuat rancangan program pembodohan umat jangka panjang. Dengan biaya pendidikan yang mahal inilah umat akan putus sekolah, bila umat telah putus sekolah maka kebodohan akan ada dimana-mana, dan kita sebagai warga negara indonesia sekaligus sebagai komunitas muslim akan hidup dalam kebodohan dan terbelakang.

Keenam : Dan yang terakhir adalah terpecahnya umat islam kedalam kelompok-kelompok.

الله أكبر الله أكبر …لاإله إلا الله الله أكبر… الله أكبر ولله الحمد…..
Hadirin jamaah sholat Ied yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu Wata`ala .
Ini adalah hasil puncak dari semua musibah diatas. Karena telah hancurnya perpolitikan kita, hancurnya akhlak dan norma-norma masyarakat, hilangnya perekonomian serta terbelakangnya pendidikan, telah menjadikan kita terpecah-pecah, saling tuding dan saling menyalahkan antara yang satu dengan yang lainnya. Dan inilah yang diinginkan oleh musuh-musuh islam, padahal Allah Subhanahu Wata`ala telah berfirman dalam ayat-Nya :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ ءَايَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ. ( ال عمران : 103 )
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni`mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni`mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” ( Qs. Ali Imron : 103 )

Juga firman Allah :
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُون
“Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.َ”
( Qs. Al Hujurot : 10 )
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga dapat menggugah hati kita, dan menyadarkan kita untuk selalu memperjuangkan islam dan membelanya agar tidak mudah dimakan oleh musuh-musuh islam. Dan semoga juga kita masih diberi kesempatan dan kemudahan oleh Allah Subhanahu Wata`ala untuk melaksanakan ibadah shiyam pada tahun yang akan datang dan semoga pula ramadhan yang akan datang kita bisa lebih baik daripada ramadhan yang barusan kita lewati. Sungguh sangat rugi orang yang hari besok lebih buruk daripada hari sekarang………mari kita akhiri dengan do’a :

Doa` Penutup
اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات والمسلمين والمؤمنات الأحياء منهم و الأموات إنك قريب مجيب الدعوات.
ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكوننّ من الخاسرين
ربنا لا تؤاخذنا إن نسينا أو أخطأنا ربنا ولا تحمل علينا إصرا كما حملته على الذين من قبلنا ربنا ولا تحملنا ما لا طاقة لنا به واعف عنا واغفر لنا وارحمنا أنت مولانا فانصرنا على القوم الكافرين
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم
والحمد لله رب العالمين.
و السلام عليكم ورحمة الله وبراكاته

Shalat Wahai Para Pemimpin

Muqadimah

Masalah kepemimpinan, merupakan sebuah tema yang tidak pernah sepi dari perbincangan khususnya di Indonesia. Islam sebagai satu-satunya ad-dien yang haq telah memiliki konsep-konsep kepemimpinan yang mulia. Dan masalah kepemimpinan merupakan perkara penting yang sangat diperhatikan oleh Islam. Karenanya, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyebutkan pada banyak ayat di dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan, bahkan ada satu surat khusus yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala tentang dasar-dasar dan konsep kepemimpinan yaitu Surat Asy-Syura. Begitu pula Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, telah menyebutkan banyak hadits yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan. Dan buku-buku para ulama’ baik yang dulu (tursats) maupun sekarang (mu’ashir) tidak pernah lepas dari tema-tema kepemimpinan, bahkan para fuqaha’ dan ahli hadits menulis satu bab tersendiri dalam kitab-kitab mereka dengan judul “Kitabul Imamah”. Ini menunjukkan pentingnya masalah kepemimpinan, dan besarnya kedudukannya di dalam Islam. Di antara karya-karya besar para ulama’ Islam berkaitan dengan masalah kepemimpinan, yang terus dikaji oleh para penuntut ilmu baik di Timur maupun di Barat adalah :

a)      Al-Muqaddimah yang ditulis oleh Imam Ibnu Khaldun –rahimahullahu Ta’ala-.

b)      Al-Ahkam As-Sulthaniyyah yang ditulis Imam Abu Ya’la Al-Hanbali –rahimahullahu Ta’ala-.

c)      Kitab Al-Ahkam As-Sulthaniyyah wal Wilayat Ad-Diniyyah yang ditulis oleh Imam Al-Mawardi –rahimahullahu Ta’ala-.

d)     As-Siyasah Asy-Syar’iyyah yang ditulis oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah –rahimahullahu Ta’ala-

Dan masih banyak sederet kitab-kitab lainnya yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam tulisan ini.

Kemudian, di antara perkara penting yang sangat diperhatikan oleh Islam berkaitan dengan masalah kepemimpinan adalah perkara shalat. Hari ini banyak kaum muslimin yang jahil terhadap perkara ini. Mereka mengangkat para pemimpin-pemimpin yang banyak harta dan kekayaannya padahal mereka adalah orang-orang yang tidak shalat, bahkan tidak sedikit kaum muslimin yang telah diberi amanah oleh Allah untuk menjadi pemimpin mereka meninggalkan shalat, meremehkan waktunya, dan tidak perhatian terhadapnya. Dan tidak jarang, ada di antara mereka yang melarang anak-anak, para pemuda dan masyarakat mereka untuk menjauhi masjid, meninggalkan masjid, dan tidak berinteraksi dengan kegiatan-kegiatan masjid yang salah satunya adalah shalat jama’ah, karena issu terorisme dan fundamentalisme. Maka tidak sedikit para intel (jasus) yang harus mengubah penampilan mereka, dengan berjenggot, berjubah, bercelana tidak itsbal, kemana-mana membawa Al-Qur’an, dalam rangka memata-matai kaum muslimin dan kegiatan-kegiatan mereka. Bahkan buku-buku yang dibaca dan dipelajari oleh kaum muslimin, serta kitab-kitab pegangan taklim pun tidak lepas dari intaian mata-mata (beracun) mereka. Sebagai penggantinya mereka membangun pusat-pusat perbelanjaan, pusat-pusat hiburan, pusat-pusat olah raga, dan pusat-pusat pertemuan lainnya, untuk menjauhkan kaum muslimin dari masjid-masjid mereka dan mendekatkan mereka kepada kemaksiatan dan kehinaan, wal’iyadzu billah. Baca lebih lanjut

Hukum Melafazhkan Niat

Pada saat sekarang ini banyak kaum muslimin yang selalu dihantui rasa was-was, namun hal ini tidak mereka sadari, sehingga setan dengan leluasa untuk menggodanya. Dan tidak jarang kita melihat orang yang akan melaksanakan sholat bertakbir, namun dia selalu mengulangi takbirnya itu, sehingga kadang seolah-olah dia terpaksa merelakan takbirnya ketika imam sudah ruku’. Artinya ketika takbir-takbir yang sebelumnya dia anggap tidak sah, dia menganggap niatnya telah batal padahal yang namanya niat sampai kapanpun tidak pernah batal.

Niat adalah kehendak dan tekad untuk melakukan sesuatu dan tempatnya adalah didalam hati, bahkan pada dasarnya tidak ada hubungannya dengan lisan. Dan untuk memperjelas masalah ini akan saya utarakan pendapat para Ulama’ baik madzhab Maliki, Hanafi, Syafi’I dan Hanbali. Baca lebih lanjut

Rukhshah, Sebuah Anugerah Yang Terzhalimi

Prolog

Syariat Islam yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada Rasul-Nya Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan syariat yang rahmatan lil’alamin. Ke-rahmatannya terkadang sering disalahgunakan oleh sebagian kaum muslimin untuk mengais keuntungan dunia dengan menjual ayat-ayat Allah atas nama rahmatan lil’alamin. Hal ini merupakan sebuah tindakan yang dapat menjerumuskan seorang muslim ke dalam kekufuran. Di antara rahmat syariat Islam yang diemban oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada umatnya adalah memberikan kemudahan dan menghilangkan kesukaran. Di antara bentuk kemudahan yang Allah berikan kepada kaum muslimin adalah pensyariatan rukhshah (keringanan) khusus dalam ibadah-ibadah tertentu bagi orang-orang tertentu pula. Dalam kajian bulletin YDSUI kali ini, kita akan mengupas apa itu rukhshah? Dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari bagi kaum muslimin?

Permudahlah dan jangan memberatkan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan bahwa syariat yang diturunkan oleh-Nya adalah memberikan kemudahan kepada umat manusia dan bukan memberatkan mereka.

Tetapi, tidak sedikit kaum muslimin yang memberat-beratkan diri mereka dan melemparkan diri mereka ke dalam kebinasaan. Karenanya, ketika Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendengar berita bahwa ada tiga orang shahabat beliau yang ingin shalat terus menerus tanpa beristirahat, ingin berpuasa terus menerus tanpa berbuka, dan ingin beribadah terus menerus tanpa menikah, maka beliau sagat marah, dan mengingatkan para shahabat tersebut bahwa beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah manusia yang paling bertaqwa dan paling takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala di muka bumi ini. Kemudian beliau bersabda, “Tetapi, aku shalat dan akupun beristirahat, aku berpuasa dan aku berbuka, dan menikah dengan wanita. Maka barangsiapa yang membenci sunnahku, maka dia bukan golonganku.”

Perhatikanlah, bagaimana Rasulullah mendidik para shahabatnya bahwa prilaku memberat-beratkan diri sehingga menyampakkan seseorang ke dalam kebinasaan bukanlah dari sunnah dan tuntunan beliau.

Sangat ironis, ketika kita menyaksikan sekelompok kaum muslimin berdzikir dengan suara mekik-mekik, meraung-raung, membuatnya kepayahan, suaranya habis, tidak tidur malam, dianggap sebagai sunnah Rasulullah dan tuntunannya.

Sangat menggelikan, ketika kita menyaksikan seseorang melaksanakan shalat dengan seribu rakaat, membaca surat Al-Fatihah seribu kali, membaca surat Al-Ikhlash seribu kali, membaca ayat kursi seribu kali, dianggap ajaran Rasulullah dan sunnahnya.

Justru mereka telah menyelisihi sunnah Rasulullah yang menyukai kemudahan, pertengahan dan tidak berlebih-lebihan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :

“Sesungguhnya dien ini (Islam), adalah dien yang memberikan kemudahan.” (HR. Al-Bukhari).

Beliau juga bersabda :

“Amalan Islam yang paling disukai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah amalan yang memberikan kemudahan dan toleransi.” (HR. Al-Bukhari).

Jadi jelaslah, bahwa salah satu karakteristik dien ini adalah memberikan kemudahan dan menghilangkan kesukaran dan keberatan. Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu dan dengarlah serta taatlah dan nafkahkanlah nafkah yang baik untuk dirimu. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. At-Taghabun : 16) Baca lebih lanjut

Selamat Hari Raya Idul Adha 1429 H

Tahun 1429 H atau 2009 M adalah tahun ke-lima bagi saya merayakan Idul Adha tidak bersama orang tua dan tidak di kampung halaman. Terbayang masa-masa indah di kampung halaman, tepatnya di Desa Tanjung Mancang, Kec. Kejuruan Muda, Aceh Tamiang ketika datang hari Raya baik Idul Fitri dan Idul Adha saya bersama teman-teman datang ke Meunasah untuk takbiran, selesai takbiran makan-makan karena satu hari sebelum hari raya kebiasaan di Aceh adalah Meugang.

Tapi semua itu tinggallah kenangan, nostalgia indah, dan rekaman yang sulit untuk dihilangkan. Ingin rasanya hati terbang ke sana untuk menjabat tangan kedua orang bersimpuh di hadapannya, meminta maaf dan memeluknya. Ingin rasanya kembali berkumpul di Meunasah untuk takbiran, makan-makan menyambut datangnya hari raya.

Kepada kedua orang tuaku, saudara-saudaraku, dan seluruh kaum muslimin dan muslimat yang berada di Aceh di belahan bumi manapun selamat berhari raya Idul Adha 1429 H. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menambahkan ketaqwaan dan keistiqamahan kita semua.

Jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meninggkatkan pengorbanan kita dalam mendakwahkan dan memperjuangkan agama Allah dan risalah Rasul-Nya yaitu Islam sampai ajal menjemput kita.