Tag Archives: irak

Jihad Antara Ilmu dan Semangat

Prolog

Suatu ketika, saat penulis selesai mengisi sebuah kajian, ada seseorang yang mengajukan sebuah pertanyaan kepada penulis. Pertanyaan itu adalah apakah penulis telah membaca buku yang ditulis oleh Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz berkenaan dengan jihad? Dari buku itu, sepertinya penanya berkesimpulan bahwa hukum jihad hari ini adalah fardhu ‘ain dan menuntut ilmu sudah tidak wajib lagi. Sehingga yang wajib bagi kaum muslimin pada hari ini adalah berjihad di jalan Allah dan bukan thalabul ilmi, sehingga terkesan ‘menuduh’ para ustadz dan santri yang berada di pondok-pondok pesantren, dan kaum muslimin yang memenuhi tempat-tempat majelis ilmu sebagai qo’idun (orang-orang yang meninggalkan jihad).

Fenomena ini, tentunya sangat ‘berbahaya’ bagi keberlangsungan jihad pada hari ini dan akan datang. Karena dikhawatirkan, jihad sebagai amal shalih yang memiliki kedudukan dan tempat yang agung di dalam Islam, akan dilaksanakan secara serampangan dan tidak berdasarkan pada ilmu syar’i yang shahih. Sehingga menjadi celah bagi orang-orang kuffar dan munafiqin untuk menuduh ‘jihad’ sebagai tindakan anarkis dan teroris.

Tulisan ini –dengan izin Allah-, akan mencoba untuk mengungkapkan bahwa pelaksanaan jihad hingga hari kiamat tidak pernah lepas dari ilmu dan semangat. Rasulullah, para shahabat, dan para ulama salaf telah memberikan contoh yang terbaik dalam masalah ini. Sehingga menjadi hikmah dan pelajaran terbaik bagi kaum muslimin. Baca lebih lanjut

Berharap Bush dilempar Pakai Bom?

kaferemaja_Muntazer Al-Zaidi, wartawan dari televisi al-Baghdad yang berbasis di Kairo, Mesir mungkin sudah kelewat jengkel dengan perilaku Presiden George W. Bush di Irak, sehingga ia nekat melempar dua sepatunya ke arah Bush, saat Presiden AS itu berbicara dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Nouri al-Maliki di Baghdad, Irak. Bukan cuma melempar sepatu, al-Zaidi juga memaki Bush “anjing”.

“Ini ciuman perpisahan, anjing kau,” maki al-Zaidi sambil melempar kedua sepatunya ke arah Bush. Sayang, Bush berhasil menghindar dari lemparan sepatu Zaidi, sehingga tak terluka sedikit pun.

Melihat adegan yang tak disangka-sangka itu, aparat keamanan Irak dan agen rahasia AS langsung meringkus Zaidi dan menyeretnya ke luar ruang konferensi.

Bagi masyarakat Arab, sol sepatu merupakan lambang penghinaan yang paling hina. Ketika patung Saddam Hussein berhasil dirobohkan tahun 2003 lalu, banyak orang yang menyaksikan peristiwa itu menghancurkan patung Sadam dengan menggunakan sepatu mereka. Tapi Bush mengaku tidak merasa dihina dengan lemparan sepatu Zaidi.

“Saya tidak merasa terganggu. Saya tidak tahu apa masalah orang itu … Saya sedikit pun tidak merasa terancam dengan kejadian ini,” jawab Bush saat ditanya soal insiden itu.

Sementara rekan-rekan Zaidi mengatakan, Zaidi sangat terpengaruh secara emosi ketika ia bertugas meliput dan menyaksikan kehancuran di kota Sa’dr akibat pemboman yang dilakukan pasukan AS awal tahun kemarin. Namun belum diketahui, apakah Zaidi melempar Bush dengan sepatu karena memang secara emosi terpengaruh oleh peristiwa itu.

Dalam pernyataannya, Bush menyatakan berterima kasih karena telah berkesempatan berkunjung ke Irak menjelang masa jabatannya sebagai presiden AS berakhir. Ia mengaku, enam tahun perang di Irak merupakan masa-masa yang sulit bagi AS.

Sejak Bush memerintahkan invasi ke Irak tahun 2003, militer AS kehilangan sekitar 4.209 tentaranya dan Bush menghabiskan uang negara sebesar 576 milyar dollar untuk membiayai perangnya. Invasi AS ke Irak selama hampir enam tahun hanya membawa kesengsaraan bagi rakyat Irak dan kehancuran bagi Negeri 1001 Malam itu.

Terimakasih buat Muntazer Al-Zaidi

Saya mengucapkan terimakasih buat Muntazer Al-Zaidi yang dengan wibawanya telah menghinakan musuh Allah (Bush jika ia tidak masuk Islam dan bertaubat) di hadapan manusia, sebelum Allah menghinakannya kelak di hari kiamat.

Berharap Bush dilempar Pakai Bom atau Granat

Mudah-mudahan setelah kesuksesan peristiwa ini ada kaum muslimin yang berani melempar Bush dengan Bom atau Granat. Biar ia dapat merasakan pahitnya penderitaan dan tersiksanya kematian. Kita tunggu siapa yang kelak akan melemparnya….

Berharap yang menyiksa Muntazer Al-Zaidi juga akan dibalas

Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menghinakan orang yang menghina wali-Nya dan merendahkan orang yang merendahkan umat-Nya.

Setelah ditangkap oleh pihak keamanan Irak, Muntazer Al-Zaidi disiksa oleh pihak keamanan. Memang pihak keamanan Irak dan Pemerintahan Irak telah buta mata dan hatinya. Seharusnya mereka menangkap Bush karena telah membunuh ribuan rakyat Irak yang tidak berdosa dan menghancurkan kota kaum muslimin tersebut bukan Muntazer Al-Zaidi. Semoga Allah memberi pelajaran dan balasan setimpal buat para wali-wali setan dari kalangan Kuffar dan Munafiqin.

Wallahu A’lam bish Shawab

Diolah dari : www.arrahmah.com dan www.eramuslim.com serta yang lainnya.

Akhirnya Kau Mengakui Juga Wahai Bush, Bertaubatlah!

bush_monkey1(Arrahmah.com) – Presiden AS George W. Bush untuk pertama kalinya, mengakui bahwa tidak ada senjata pemusnah massal di Irak. Bush juga mengakui bahwa hal yang paling membuatnya menyesal selama menjabat presiden AS adalah tuduhannya bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal yang berujung pada invasi AS ke Negeri 1001 Malam itu.

Meski demikian Bush tetap menyalahkan agen-agen intelijennya, yang menurutnya telah salah membuat kesimpulan tentang Irak. “Banyak orang yang telah mempertaruhkan reputasinya dalam masalah ini dan mengatakan bahwa senjata pemusnah massal adalah alasan untuk menyingkirkan Saddam Hussein,” kata Bush dalam wawancara dengan ABC News.

Tapi ketika ditanya apakah Bush akan tetap melakukan invasi ke Irak meski intelijennya melaporkan Saddam tidak memiliki senjata pemusnah massal, Bush berkilah dengan jawaban,”Anda tahu, ini adalah pertanyaan menarik. Saya tidak bisa melakukan sesuatu dari awal lagi, apa yang tidak bisa saya lakukan. Sulit bagi saya untuk berspekulasi.”

Bush mengaku tidak siap berperang ketika ia kembali menjabat sebagai presiden AS. “Saya pikir, saya tidak siap berperang. Dengan kata lain, saat kampanye saya tidak mengatakan ‘pilihlah saya, saya bisa mengatasi serangan-serangan’. Saya tidak mengantisipasi jika harus berperang,” ujar Bush.

Bush juga menyatakan penyesalannya atas krisis ekonomi dan banyaknya pemutusan hubungan kerja yang terjadi di AS.

Pengakuan Bush bahwa agen-agen intelijennya telah salah membuat kesimpulan tentang senjata pemusnah massal di Irak, sudah cukup menjadi bukti bahwa Bush telah melakukan pelanggaran kemanusiaan berat di Irak.

Karena akibat invasi AS di Irak, ratusan ribu rakyat Irak menjadi korban dan Negeri 1001 Malam itu jadi carut marut oleh berbagai aksi kekerasan dan pertikaian sektarian. AS bukan hanya harus menarik seluruh tentaranya dari Irak, tapi Bush juga harus dimintai pertanggung jawabannya atas pelanggaran HAM berat, jika perlu di hadapan mahkaman internasional. (Hanin Mazaya/prtv/eramuslim)