Tag Archives: Palestina

Jihad Antara Ilmu dan Semangat

Prolog

Suatu ketika, saat penulis selesai mengisi sebuah kajian, ada seseorang yang mengajukan sebuah pertanyaan kepada penulis. Pertanyaan itu adalah apakah penulis telah membaca buku yang ditulis oleh Syaikh Abdul Qadir bin Abdul Aziz berkenaan dengan jihad? Dari buku itu, sepertinya penanya berkesimpulan bahwa hukum jihad hari ini adalah fardhu ‘ain dan menuntut ilmu sudah tidak wajib lagi. Sehingga yang wajib bagi kaum muslimin pada hari ini adalah berjihad di jalan Allah dan bukan thalabul ilmi, sehingga terkesan ‘menuduh’ para ustadz dan santri yang berada di pondok-pondok pesantren, dan kaum muslimin yang memenuhi tempat-tempat majelis ilmu sebagai qo’idun (orang-orang yang meninggalkan jihad).

Fenomena ini, tentunya sangat ‘berbahaya’ bagi keberlangsungan jihad pada hari ini dan akan datang. Karena dikhawatirkan, jihad sebagai amal shalih yang memiliki kedudukan dan tempat yang agung di dalam Islam, akan dilaksanakan secara serampangan dan tidak berdasarkan pada ilmu syar’i yang shahih. Sehingga menjadi celah bagi orang-orang kuffar dan munafiqin untuk menuduh ‘jihad’ sebagai tindakan anarkis dan teroris.

Tulisan ini –dengan izin Allah-, akan mencoba untuk mengungkapkan bahwa pelaksanaan jihad hingga hari kiamat tidak pernah lepas dari ilmu dan semangat. Rasulullah, para shahabat, dan para ulama salaf telah memberikan contoh yang terbaik dalam masalah ini. Sehingga menjadi hikmah dan pelajaran terbaik bagi kaum muslimin. Baca lebih lanjut

Palestina di Mata Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani (Meluruskan Fatwa Hijrah Bagi Kaum Muslimin Palestina)

Prolog

Palestina kembali membara. Pasukan Zionist Israel yang merupakan sekutu utama Amerika Serikat di Timur Tengah menyerang kaum muslimin Ghaza. Dengan alasan memerangi ‘teroris’ HAMAS mereka membunuh ribuan warga sipil dan menghancurkan rumah-rumah mereka, tempat-tempat umum, sarana-sarana pendidikan, melarang dan menghancurkan setiap bantuan (makanan dan obat-obatan) yang akan masuk ke Ghaza baik melalui daratan maupun perairan. Sebuah pelanggaran besar terhadap Undang-Undang Perang International, namun Undang-Undang itu mandul dan impoten. Amerika dan Israel kebal hukum, karena hukum dan undang-undang itu mereka yang membuatnya. PBB tidak bisa berbuat apa-apa, negara-negara Arab malah saling menyalahkan, pura-pura tidak tahu, bahkan kalau bisa jangan sampai tahu. Baca lebih lanjut

Sikap Kita Terhadap Masalah Palestina

1039011243_990d764ad7_dProlog

Kekejaman Yahudi Zionist kembali dipertontonkan oleh Israel kepada dunia. Tanpa belas kasihan mereka memborbardir kaum muslimin Gaza, siang dan malam, dari daratan, lautan, dan udara. Lebih seribu orang yang meninggal dunia, termasuk wanita dan anak-anak, ribuan luka-luka, kerugian materi tidak usah ditanya. Bagaimana tanggapan dunia? Dunia Arab melempem, padahal kekuatan dunia Arab jauh lebih besar dibandingkan Israel yang tidak punya apa-apa. Tetapi seakan-akan tidak berdaya. Lantas ada apa dengan Israel? Benarkah mereka sangat kuat? Atau hanya mitos belaka.

Sejarah Pendudukan Yahudi di Palestina

Sebelumnya mereka adalah bangsa yang terlunta-lunta tanpa tempat tinggal. Tak satu pun bangsa lain di dunia ini yang rela ditumpangi karena khawatir prilaku licik mereka yang selalu kelewatan. Kelicikan ini didukung pula oleh kecerdasannya yang konon memang lumayan. Akibat tersohornya kelicikan ini sampai-sampai bangsa Jerman sempat berhasrat untuk melenyapkan mereka dari muka bumi.

Yahudi. Ya merekalah si Yahudi itu.

Lalu entah darimana tiba-tiba mereka teringat dengan [konon] tanah para leluhurnya yang dulu-dulu sekali itu (yaitu daerah palestina plus sekitarnya sekarang). Opininya adalah tanah itu merupakan tanah nenek moyang yang mereka akui dari keturunan Nabi Musa ‘Alaihissalam dulu. Duh, padahal kita tahu ajaran Nabi Musa sendiri mereka khianati.

Lalu dirancanglah skenario itu.

Dengan dibantu oleh bangsa-bangsa lain yang ketakutan tanahnya sendiri direbut oleh si Yahudi ini maka strategi licik itu dimulai. Mulanya sempat tanah yang ditentukan itu adalah dataran Brazil sekarang, Argentina dan Uganda  dan sampai akhirnya mereka memutuskan daerah Palestina saja. Apalagi mereka bisa menggunakan alasan historis dan kitab suci untuk merebut daerah Palestina plus-plus tersebut.

Penguasa di Palestina saat itu pada mulanya sangat kuat dan konsisten dalam mempertahankan tanahnya sendiri. Jangankan di jual sejengkal, untuk ditumpangi sekejap saja pun tidak digubris setiap si Yahudi atau calo-calonya mencoba mencari simpati di awal skenario tadi.

Tapi apa akhirnya …

Yah begitulah… mereka memang licik bersama dengan kecerdikannya.

Sebagian dari bangsa palestina dan arab lain pada waktu itu ada juga yang lengah, apalagi saat kolonial Inggris berhasil menjajah. Pada mulanya istilah numpang. “Bolehkah kami numpang di daerahmu ini sebentaa…aar aja, masalahnya kami dimana-mana diusir dan dipencilkan oleh bangsa lain, apa kalian tidak kasihan dengan kami ?” Katakanlah pada mulanya mereka diberi tumpangan atas dasar belas kasihan. Lama kelamaan mereka bisa membeli, di waktu berikutnya merebut, dan sekarang mereka merasa memiliki. “Ini tanah kami lho“, katanya. “Tuhan memang menghadiahkannya untuk kami“.

Lalu pelan-pelan mereka terus mengatur siasat untuk dapat mengusir sang tuan rumah dari tanahnya sendiri.

Sedari dahulu bangsa Yahudi ini memang begitu. Mereka seperti ditakdirkan untuk menjadi ujian bagi manusia lain di kehidupan ini. Mereka berkali-kali mencoba membunuh para Rasul Allah (seperti kasus Nabi Isa ‘Alahissalam), mengobrak-abrik ajaran para utusan-Nya itu dan selalu menindas manusia lain saat diberi kekuasaan (kekuatan) sedikit saja.

Begitulah seperti halnya yang kita saksikan akhir-akhir ini.

Allah seperti memberi kesempatan pada kita untuk menyaksikan dan membuktikan akan kebejatan mereka setelah ada sebagian dari saudara-saudara kita yang tertipu. Tertipu dengan alasan-alasan kemanusiaannya (humanisme), tertipu dengan alasan kesamaannya (pluralisme) dan tertipu dengan logika pemaksaan pembenaran (apologis) yang dirancangnya.

Sebagian memang ada bangsa Yahudi ini yang baik, yang tersadar dari fitrahnya, seperti halnya di zaman Rasulullah terdapat sejumlah yahudi yang menjadi muslim.

Tapi Yahudi-Israel yang kita saksikan saat ini benar-benar telah membukakan mata kita sendiri bahwa mereka memang musuh kita yang benar-benar nyata. Baca lebih lanjut

MEMBOIKOT BUKAN BERARTI MENGHARAMKAN

kenaliprodukyahudi2

Info Perjuangan Mujahidin Palestina Terlengkap dan Akurat

ghazaAnda ingin terus mengikuti berita perjuangan kaum muslimin di Palestina, dan kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh para Mujahidin di Ghaza.

Ikuti beritanya langsung dari Brigade Al-Quds (Saraya Al-Quds). InsyaAllah beritanya valid dan jauh dari tipu daya, serta opini-opini yang menyesatkan.

Di : www.saraya.ps

Klik sekarang juga! Ikuti beritanya! Dapatkan infonya yang valid insya Allah.