Tag Archives: gila

Caleg-Caleg Yang Mulai Stress (Bag. 1)

PARA pemuda di lingkungan Falajawa II, Kelurahan Kayu Merah, Ternate Selatan, berang. Gara-garanya, Hartati Theis, seorang caleg Partai Golkar, menarik kembali televisi yang telah diberikan kepada mereka setelah perolehan suaranya jeblok.

Hartati adalah caleg DPRD Kota Ternate. Beberapa waktu lalu, dia memberikan televisi kepada organisasi pemuda setempat. Oleh para pemuda, televisi itu ditaruh di pos kampung yang juga menjadi pangkalan ojek. Namun, sehari setelah pemilihan dan suara Hartati jeblok, televisi tersebut diambil kembali.

Keruan, para pemuda kampung itu mengamuk. Kemarin, mereka merusak pos dan pangkalan ojek tersebut. Mereka beralasan, tindakan itu merupakan bentuk protes terhadap ulah Hartati. ”Memang televisi itu diberikan caleg tersebut. Tapi, sebelumnya kan tidak ada perjanjian dengan kami atau pemuda di sini untuk memenangkan caleg itu,” ujar Irfan Hanafi, salah seorang pemuda di lingkungan tersebut.  Baca lebih lanjut

Demokrazy : Dari Rakyat Miskin, Oleh Rakyat Miskin, Untuk Orang Kaya

“Hukum memang tidak punya hati. Tapi seharusnya orang yang menegakkan hukum itu sendiri yang sedikit memberikan hatinya untuk memberikan pertimbangan apakah seseorang itu pantas dan layak menjalani hukuman atas perbuatan yang ia lakukan”.

Kalau seorang pejabat yang diberi gaji oleh Negara serta diberi berbagai fasilitas masih juga melakukan kejahatan seperti mengkorupsi uang rakyat atau melakukan mark up dilingkungan kerjanya yang merugikan banyak rakyat, sepertinya pantas diberi ganjaran hukuman yang setimpal.

Tapi kalau seorang anak kecil yang karena kenakalannya harus menjalani hukuman didalam penjara hanya gara-gara masalah kecil yang seharusnya dapat diberikan pembinaan tanpa harus dimasukan kedalam hotel prodeo bergabung dengan para penjahat dewasa lainya, sepertinya sangat keterlaluan. Namun, kenyataan inilah yang dialami Su (13) pelajar kelas VI Sekolah dasar (SD) Pujidadi, Kecamatan Batang Serangan, Langkat

Atas perbuatan yang tidak sengaja ia lakukan, Su kini mendekam didalam rumah tahanan (Rutan) tanjung Pura bersama ratusan narapidana lainya. Pelajar yang bakal putus sekolah ini ketika diwawancarai Suara Pro Kontra dari balik jeruji besi sel PN (Pengadilan Negeri) Langkat di Stabat, Selasa (28/10) sebelum disidangkan mengaku kalau dirinya tidak tau menahu perihal ditangkapnya dirinya.

Cerita Su, saat itu tanggal (9/9) dirinya keluar rumah untuk mengembala lembu orang tuanya. Sambil menggiring hewan ternak peliharanya tadi, Su berjalan menuju kawasan perkebunan karet Batang Serangan. Setibanya dikawasan perkebunan ini, Su melepaskan ternaknya sambil duduk dibawah pohon karet mengamati gerak gerik ternaknya. Selang beberapa jam ditempat itu, tiba-tiba bocah malang ini didatangi petugas keaman perkebunan.

Tanpa basa-basi lagi, Su ditangkap dan langsung diboyong ke Posko Security perkebunan bersama satu setengah kilo getah (karet) milik perkebunan yang disangkakan telah dicuri Su. Meski telah menjelaskan kalau dirinya tidak melakukan pencurian ketika itu, namun petugas perkebunan tidak mau mengerti dan tetap memboyong Su ke Polsek Padang Tualang guna menjalani proses hukum selanjutnya.

“ Aku waktu itu sedang duduk-duduk dibawah pohon karet sambil menjaga lembu, tapi tiba-tiba datang Security kebun menangkap ku dari belakang dan langsung membawaku ke Pos Security, “ cerita Su dengan raut wajah yang cemas. Sejak saat itu Su terus mendekam didalam sel Polsek Padang Tualang sebelum ahirnya dikirimkan ke Rumah tahanan Negara di tanjung Pura.

“ Kalau bisa tolong saya Om , saya mau keluar dari sini, saya mau sekolah, “ timpal Su sambil menatap tajam kewajah wartawan Suara Pro Kontra. Menurut Su lagi, orang tuanya tidak dapat datang membesuknya karena keterbatasan ekonomi. “ Bapak saya kerjanya mocok-mocok, sedangkan mamak ngak ada kerjanya, makanya mereka ngak bisa datang kemari mungkin ngak punya ongkos om,” tambah 8 dari sembilan bersaudara ini.

Su yang duduk tersepit diantara kerumunan terdakwa lainya ini, hanya mampu menatap hampa keluar sel. “ Kasian kalilah anak ini, kok tega kalilah orang yang menangkapnya, gimanalah jadinya masa depan dia ini nanti ya, “ ngudemel seorang ibu berbicara dengan pengunjung sidang lainya.

Sumber : http://www.ksemar.wordpress.com